Minggu, 19 Desember 2010

Kisah Nyata Perjuangan Hidup 7 Anak Kecil yang Mengagumkan Dunia

Kisah perjuangan 7 anak kecil yang bener-benar telah membuatku terharu...bagaimana seorang anak memperjuangkan hak-hak nya untuk tetap bisa diterima dilingkungan masyarakat karena mengidap HIV...sungguh suatu perjuangan yang layak mendapat apresiasi...bener-bener mengharukan....baca detailnya dibawah....

1.Nkosi Johnson,1989 - 2001
lahir pada tahun 1989 di johanesburg.ia tidak pernah tahu ayahnya.Nkosi telah Mengidap HIV positif semenjak lahir,dia diadopsi oleh Gail johnson.Nkosi johnson mulai memjadi perhatian publik pada tahun 1997,ketika sebuah sekolah dasar dikota melville johannesburg menolak untuk menerimanya sebagai murid dikarenakan penyakit HIV-positif yang dia derita.kejadian tersebut menyebabkan kehebohan ditingkat tertinggi politik afrika selatan,konstitusi melarang deskriminasi atas dasar status medis.Nkosi adalah inti pembicaraan di 13 Konferensi AIDS Internasional, di mana ia mendorong korban AIDS yang akan terbuka tentang penyakit dan untuk mendapatkan perlakuan yang sama.ini adalah cuplikan kata sambutan Nkosi:

"kita semua manusia yang sama, Kami memiliki tangan, Kami memiliki kaki, Kami dapat berjalan, kami dapat berbicara, kami memiliki kebutuhan seperti orang lain,jangan takut kepada kami,karena kita semua sama"
Nelson Mandela menyebut Nkosi sebagai "ikon perjuangan untuk hidup".

Bersama dengan ibu angkat, Nkosi mendirikan sebuah tempat perlindungan HIV positif untuk ibu dan anak-anak mereka, Nkosi Haven's, di Johannesburg.Pada bulan November 2005, Gail mewakili Nkosi ketika ia menerima Hadiah Perdamaian internasional anak dari tangan Mikhail Gorbachev. Nkosi's Haven menerima US $ 100.000 hadiah uang dari Yayasan KidsRights serta patung yang telah menamai Nkosi di Nkosi Johnson's kehormatan.kehidupan nkosi adalah subjek dari buku Kami oleh Jim Woote.



2.Hector Pieterson,1964 - 1976
Hector Pieterson (1964 - 16 Juni 1976) menjadi ikon gambar pada tahun 1976 tentang pemberontakan apartheid di Afrika Selatan ketika berita foto oleh Sam Nzima tentang kematian Hector yang sedang digendong oleh temannya, telah diterbitkan di seluruh dunia. Dia dibunuh pada usia 12 tahun ketika polisi menembaki siswa yang berunjuk rasa. 16 juni berdiri sebagai simbol perlawanan terhadap kekejaman dari pemerintah apartheid. Saat ini, diketahui sebagai Hari Nasional Pemuda - sehari di Afrika Selatan yang menghormati kaum muda dan membawa perhatian terhadap kebutuhan mereka.

16 juni 2002,telah diresmikan sebuah museum Hector Pieterson di dekat tempat dia di Orlando Barat.
gambar dibawah adalah Sam Nzima 16 juni 1976 foto dari Mbuyisa Makhubo membawa Hector Pieterson, diiringi oleh Hector's saudara, Antoinette.




3.Iqbal Masih,1982 – 1995
Iqbal Masih adalah seorang anak laki-laki Pakistan umur 4 tahun yang telah dijual ke industri karpet sebagai budak dengan harga US$12. Dia disuruh bekerja selama dua belas jam perhari. Karena jam kerja yang lama dan keras,kurang makanan dan perawatan, Iqbal memiliki tubuh yang sangat kecil. Pada usia dua belas tahun, Iqbal bertubuh tak layaknya anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, dia melarikan diri dari perbudakan brutal dan kemudian bergabung dengan Front Pembebasan Buruh bond Pakistan untuk membantu menghentikan pekerja anak di seluruh dunia,iqbal meolong lebih dari 3.000 anak Pakistan lepas dari perburuhan,escape to freedom.

Dia telah dibunuh pada hari Minggu Easter 1995. Diduga oleh banyak pihak bahwa ia telah dibunuh oleh anggota "Carpet Mafia" karena ia membawa publisitas terhadap pekerja anak di industri.

Pada tahun 1994, Iqbal telah dianugerahkan Reebok Human Rights Award. Pada tahun 2000, ketika Hadiah untuk Hak-hak Anak dibentuk, dia diberikan hadiah ini sebagai salah satu laureates.



4.Thandiwe Chama,1991
thandiwe Chama adalah gadis Zambia berusia 16 tahun,dia memperoleh scooped the 2007 International Children’s menyingkirkan 28 nominasi lainnya dari seluruh dunia.hadiah yang prestasius tersebut diberikan kepada thandiwe pada hari minggu oleh pemenang hadiah nobel perdamaian betty williams and Live8 inisiator,sir bob geldof.hadiah berupa patung "the Nkosi" dan uang sebesar 100.000 Euro.

Pada tahun 1999 ketika thandiwe berusia 8 tahun,sekolahnya ditutup karena tidak ada guru,thandiwe beserta 60 anak lainnya berjalan mencari sekolah lainnya.akhirnya semua anak-anak tersebut ditampung di the Jack Cecup School.diperkuat dengan prestasinya,thandiwe selalu meneriakkan tentang hak-hak anak sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.thandiwe terus bersuara,misalnya dengan berbicara didepan gereja tentang anak-anak dan AIDS,tetapi masalah tidak selalu mudah dibahas di gereja.bersama dengan temannya dia menulis dan mengilustrasi sebuah buku yang berjudul "the chicken with AIDS" yang menceritakan tentang kisah anak-anak penderita AIDS.

"Ini sangat penting untuk mengetahui bahwa anak juga mempunyai hak. Di sekolah saya belajar tentang hak. Dan kemudian saya tahu bahwa ini adalah sesuatu yang ingin saya untuk memerangi. Karena jika anak-anak telah diberi kesempatan, mereka yakin dapat berkontribusi di dunia ini membuat tempat yang lebih baik. "- Thandiwe Chama


5.Om Prakash Gurjar,1992
Pada usia lima tahun,dia diambil dari orang tuanya dan bekerja diladang selama 3 tahun.setelah itu dia menjadi aktivis di Bachpan Bachao Andolan,dia berkampanye tentang pendidikan gratis di rajasthan.dia kemudian membantu mendirikan sebuah network yang dikenal dengan nama "child friendly villages”,tempat anak-anak yang dihormati dan hak-hak pekerja anak tidak diperbolehkan. Dia juga mengatur network yang bertujuan untuk memberikan semua anak-anak yang lahir sertifikat sebagai salah satu cara untuk membantu melindungi mereka dari eksploitasi. Dia juga bekerja untuk memastikan anak-anak diberikan akte kelahiran. Dia mengatakan registrasi tersebut merupakan langkah pertama menuju enshrining hak anak-anak, membuktikan usia mereka, dan untuk membantu melindungi mereka dari perbudakan, perdagangan, perkawinan atau dipaksa melayani anak sebagai tentara.
Dia telah dianugerahkan Internasional Anak Hadiah Perdamaian oleh mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993.



6.Samantha Smith,1972 – 1985
Samantha Reed Smith adalah siswi Amerika dari Manchester, samantha menjadi terkenal di era Perang dingin Amerika dan Uni Soviet. Pada bulan November 1982, ketika Smith berusia 10 tahun, dia menulis surat kepada pemimpin Uni Soviet Yuri Andropov,dia menanyakan mengapa hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat begitu menegangkan.kemudian surat tersebut dimuat koran Soviet di Pravda. Samantha sangat senang mengetahui bahwa surat itu telah diterbitkan, Namun, dia tidak mendapatkan balasan. Dia kemudian mengirim surat ke Uni Soviet's di Duta Besar Amerika Serikat untuk menanyakan apakah ada respon dari tuan Andropov. Pada tanggal 26 April 1983, ia mendapatkan respon dari Andropov.


Smith menarik perhatian media luas di kedua negara tersebut sebagai "Goodwill Ambassador", dan menjadi dikenal sebagai "Duta Besar Amerika Serikat yang lebih muda" berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian di Jepang. Dia menulis sebuah buku dan co-bintang dalam serial televisi, sebelum kematiannya pada usia 13 tahun di Bar Harbor Airlines Penerbangan 1808 pesawat crash.


7.Anne Frank,1929 – 1945
para pembaca pasti pernah dengar tentang kehebohan diary anne frank..
Annelies Marie "Anne" Frank (12 Juni 1929 – Februari/Maret 1945) adalah seorang perempuan kaum Yahudi yang menulis sebuah buku harian ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat temannya di Amsterdam semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah bersembunyi selama dua tahun, grup mereka dikhianati dan mereka dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruhnya tewas kecuali Otto, ayah Anne. Otto kembali ke Amsterdam dan dia menemukan buku harian anaknya. Karena yakin akan uniknya catatan tersebut, Otto berusaha mempublikasikannya.

Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang ketiga belas dan mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944. Akhirnya buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda ke berbagai bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Beberapa produksi teater dan film juga mengangkat tema diari ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.



source: http://bughisy-anda.blogspot.com/2008/10/kisah-perjuangan-hidup-7-anak-yg.html

Hitler Pernah Berada Di Indonesia



jika saja ada yang rajin menyimpan klipingan artikel harian “Pikiran Rakyat” sekitar tahun 1983, tentu akan menemukan tulisan dokter Sosrohusodo mengenai pengalamannya bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman bernama Poch di pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Dokter tua itu kebetulan memimpin sebuah rumah sakit besar di pulau tersebut.
Tapi bukan karena mengupas kerja dokter Poch, jika kemudian artikel itu menarik perhatian banyak orang, bahkan komentar sinis dan cacian! Namun kesimpulan akhir artikel itulah yang membuat banyak orang mengerutkan kening. Sebab dengan beraninya Sosro mengatakan bahwa dokter tua asal Jerman yang pernah berbincang-bincang dengannya, tidak lain adalah Adolf Hitler, mantan diktator Jerman yang super terkenal karena telah membawa dunia pada Perang Dunia II!

Beberapa “bukti” diajukannya, antara lain dokter Jerman tersebut cara berjalannya sudah tidak normal lagi, kaki kirinya diseret. Tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong persis seperti gaya aktor Charlie Chaplin, dengan kepala plontos. Kondisi itu memang menjadi ciri khas Hitler pada masa tuanya, seperti dapat dilihat sendiri pada buku-buku yang menceritakan tentang biografi Adolf Hitler (terutama saat-saat terakhir kejayaannya), atau pengakuan Sturmbannführer Heinz Linge, bekas salah seorang pembantu dekat sang Führer. Dan masih banyak “bukti” lain yang dikemukakan oleh dokter Sosro untuk mendukung dugaannya.

Keyakinan Sosro yang dibangunnya dari sejak tahun 1990-an itu hingga kini tetap tidak berubah. Bahkan ia merasa semakin kuat setelah mendapatkan bukti lain yang mendukung ‘penemuannya’. “Semakin saya ditentang, akan semakin keras saya bekerja untuk menemukan bukti-bukti lain,” kata lelaki yang lahir pada tahun 1929 di Gundih, Jawa Tengah ini ketika ditemui di kediamannya di Bandung.

Andai saja benar dr. Poch dan istrinya adalah Hitler yang tengah melakukan pelarian bersama Eva Braun, maka ketika Sosro berbincang dengannya, pemimpin Nazi itu sudah berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889. “Dokter Poch itu amat misterius. Ia tidak memiliki ijazah kedokteran secuilpun, dan sepertinya tidak menguasai masalah medis,” kata Sosro, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang sempat bertugas di pulau Sumbawa Besar ketika masih menjadi petugas kapal rumah sakit Hope.

Sebenarnya, tumbuhnya keyakinan pada diri Sosro mengenai Hitler di pulau Sumbawa Besar bersama istrinya Eva Braun, tidaklah suatu kesengajaan. Ketika bertugas di pulau tersebut dan bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman, yang ada pada benak Sosro baru tahap kecurigaan saja.

Meskipun begitu, ia menyimpan beberapa catatan mengenai sejumlah “kunci” yang ternyata banyak membantu. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, dan setiap melihat potret tokoh tersebut, semakin yakin Sosro bahwa dialah orang tua itu, orang tua yang sama yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!

Ketidaksengajaan itu terjadi pada tahun 1960, berarti sudah dua puluh tahun lebih ia meninggalkan pulau Sumbawa Besar.

Suatu saat, seorang keponakannya membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Pada halaman 59, Linge mula-mula menceritakan mengenai bunuh diri Hitler dan Eva Braun, serta cara-cara membakar diri yang kurang masuk di akal. Kemudian Linge membeberkan keadaan Hitler pada waktu itu.

“Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab di situ ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi ‘Hitler’. Semuanya ada kesamaan,” ungkap ayah empat anak ini.

Heinz Linge menulis, “beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh... kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler menderita kejang urat.”

Linge melanjutkan, “di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad (1942-1943) yang tidak membawa keberuntungan bagi bangsa Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu.” Pada akhir artikel, Linge menulis, “tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan.”

Lalu Sosro mengenang kembali beberapa dialog dia dengan “Hitler”, saat Sosro berkunjung ke rumah dr. Poch. Saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, kata Sosro, dokter tua itu memujinya. Demikian pula dia menganggap bahwa tidak ada apa-apa di kamp Auschwitz, tempat ‘pembantaian’ orang-orang Yahudi yang terkenal karena banyak film propaganda Amerika yang menyebutkannya.

“Ketika saya tanya tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing,” tutur Sosrohusodo.

Di sela-sela obrolan, dr. Poch mengeluh tentang tangannya yang gemetar. Kemudian Sosro memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan, demikian pula tenggorokannya. Ketika itu, ia berkesimpulan bahwa kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkisonisme saja, melihat usianya yang sudah lanjut.

Yang membuat Sosro terkejut, dugaannya bahwa sang dokter mungkin terkena trauma psikis ternyata diiyakan oleh dr. Poch! Ketika disusul dengan pertanyaan sejak kapan penyakit itu bersarang, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman.

“Itu kan terjadi sewaktu tentara Jerman kalah perang di Moskow. Ketika itu Goebbels memberi tahu kamu, dan kamu memukul-mukul meja,” ucap istrinya seperti ditirukan oleh Sosro. Apakah yang dimaksud dengan Goebbels adalah Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Jerman yang terkenal setia dan dekat dengan Hitler? Istrinya juga beberapa kali memanggil dr. Poch dengan sebutan “Dolf”, yang mungkin merupakan kependekan dari Adolf!

Setelah memperoleh cemoohan sana-sini sehubungan dengan artikelnya, tekad Sosrohusodo untuk menuntaskan masalah ini semakin menggebu. Ia mengaku bahwa kemudian memperoleh informasi dari pulau Sumbawa Besar bahwa Poch sudah meninggal di Surabaya. Beberapa waktu sebelum meninggal, istrinya pulang ke Jerman. Poch sendiri konon menikah lagi dengan nyonya S, wanita Sunda asal Bandung, karyawan di kantor pemerintahan di pulau Sumbawa Besar!

Untuk menemukan alamat nyonya S yang sudah kembali lagi ke Bandung, Sosro mengakui bukanlah hal yang mudah. Namun akhirnya ada juga orang yang memberitahu. Ternyata, ia tinggal di kawasan Babakan Ciamis! Semula nyonya S tidak begitu terbuka tentang persoalan ini. Namun karena terus dibujuk, sedikit demi sedikit mau juga nyonya S berterus terang.

Begitu juga dengan dokumen-dokumen tertulis peninggalan suaminya kemudian diserahkan kepada Sosrohusodo, termasuk foto saat pernikahan mereka, plus rebewes (SIM) milik dr. Poch yang ada cap jempolnya. Dari nyonya S diketahui bahwa dr. Poch meninggal tanggal 15 Januari 1970 pukul 19.30 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung. Keesokan harinya dia dimakamkan di desa Ngagel.

Dalam salah satu dokumen tertulis, diakuinya bahwa ada yang amat menarik dan mendukung keyakinannya selama ini. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu, terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman. Meskipun tidak ada nama yang menunjukkan kepemilikan, tapi diyakini kalau buku itu milik suami nyonya S.

Di sampul dalam terdapat kode J.R. KepaD no.35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor itu ditandai dengan lambang biologis laki-laki dan wanita. “Jadi kemungkinan besar, buku itu milik kedua orang tersebut, yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun,” tegasnya dengan suara yang agak parau.

Negara yang tertulis pada alamat ratusan orang itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Salah satu halamannya ada tulisan yang kalau diterjemahkan berarti : Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti nyonya Krüger. Roma, Jl. Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina).

Lalu, ada pula satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da imigration Europa – Genua val albaro 38. secara terpisah di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.

Majalah Intisari terbitan bulan Oktober 1983, ketika membahas Klaus Barbie alias Klaus Altmann bekas polisi rahasia Jerman zaman Nazi, menyebutkan alamat tentang Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada tahun 1983 Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada tahun 1947.

“Masih banyak alamat dalam buku ini, yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi!” tandasnya.

Mengenai tulisan steno, diakuinya kalau ia menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke dalam bahasa atau tulisan biasa. Ketika meminta bantuan ke penerbit buku steno di Jerman, diperoleh jawaban bahwa steno yang dilampirkan dalam surat itu adalah steno Jerman “kuno” sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi sehingga sulit untuk diterjemahkan.

Tetapi penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli pada steno Gabelsberger. Beberapa waktu lamanya, datang jawaban dari Jerman dengan terjemahan steno ke dalam bahasa Jerman. Sosrohusodo menterjemahkannya kembali ke dalam bahasa Indonesia. Judul catatan dalam bentuk steno itu, kurang lebih berarti “keterangan singkat tentang pengejaran perorangan oleh Sekutu dan penguasa setempat pada tahun 1946 di Salzburg”. Kota ini terdapat di Austria.

Di dalamnya berkisah tentang “kami berdua, istri saya dan saya pada tahun 1945 di Salzburg”. Tidak disebutkan siapakah ‘kami berdua’ di situ. Dua insan tersebut, kata catatan itu, dikejar-kejar antara lain oleh CIC (dinas rahasia Amerika Serikat). Pada pokoknya, menggambarkan penderitaan sepasang manusia yang dikejar-kejar oleh pihak keamanan.

Di dalamnya juga terdapat singkatan-singkatan yang ditulis oleh huruf besar, yang kalau diurut akan menunjukkan rute pelarian keduanya, yaitu B, S, G, J, B, S, R. “Cara menyingkat seperti ini merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan, seperti yang pernah saya baca dalam literatur yang lainnya,” Sosrohusodo memberikan alasan.

Dari singkatan-singkatan itu, lalu Sosro mencoba untuk mengartikannya, yang kemudian dikaitkan dengan rute pelarian. Pelarian dimulai dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Tentang Roma, Sosro menjelaskan bahwa itu adalah kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelariannya. Setelah itu mereka keluar dari benua tersebut menuju ke suatu tempat, yang tidak lain tidak bukan adalah pulau Sumbawa Besar di Nusantara tercinta!

Ia mengutip salah satu tulisan dalam steno tadi : “Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima suatu surat paspor, dan kemudian kami berhasil meninggalkan Eropa”. Ini, kata Sosro, sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan bahwa paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir A)”. Di buku catatan berisi ratusan alamat itu, nama Dragonic dikaitkan dengan Roma, begitulah Sosro memberikan alasan lainnya.

Lalu mengenai Berlin dan Salzburg, diterangkannya dengan mengutip majalah Zaman edisi 14 Mei 1984. Dikatakan bahwa sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler yang jatuh di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945. “Ini juga menunjukkan rute pelarian mereka,” katanya lagi.

Lalu bagaimana komentar nyonya S yang disebut-sebut Sosro sebagai istri kedua dr. Poch? Konon ia pernah berterus terang kepada Sosro. Suatu hari suaminya mencukur kumis mirip kumis Hitler, kemudian nyonya S mempertanyakannya, yang kemudian diiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan nyonya S.

Membaca dan menyimak ulasan dr. Sosrohusodo, sekilas seperti ada saling kait mengkait antara satu dengan yang lainnya. Namun masih banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada Sosro, dengan tidak bermaksud meremehkan pendapat pribadinya berkaitan dengan Hitler, sebab mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara.

Bahkan Sosrohusodo sudah membuat semacam diktat yang memaparkan pendapatnya tentang Hitler, dilengkapi dengan sejumlah foto yang didapatnya dari nyonya S. Selain itu, isinya juga mengisahkan tentang pengalaman sejak dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertugas di Bima, Kupang, dan Sumbawa Besar. Ia juga telah mengajukan hasil karyanya ke berbagai pihak, namun belum ada tanggapan. “Padahal tidak ada maksud apa-apa di balik kerja saya ini, hanya ingin menunjukkan bahwa Hitler mati di Indonesia,” katanya mantap.

Bukan hanya Sosro yang mempunyai teori tentang pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah!

Adalah tugas para pakar dalam bidang ini untuk mencoba mengungkap segala sesuatunya, termasuk keabsahan dokumen yang dimiliki oleh Sosrohusodo, nyonya S, atau makam di Ngagel yang disebut sebagai tempat bersemayamnya dr. Poch.

Mungkin para ahli forensik dapat menjelaskannya lewat penelitian terhadap tulang-tulang jenazahnya. Semua itu tentu berpulang pada kemauan baik semua pihak.

Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah

Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta


1. MP5(moto piagio 5) paperino
diproduksi tahun 1943
di produksi akhir perang dunia ke 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
- ban : 4.00-10



2. MP6 Prototipe
diproduksi tahun 1945
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 37.28 mph
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8



3. Vespa 98 dan vespa 98 II
diproduksi tahun 1946 dan seri kedua dikeluarin setahun setelah itu, di juluki "motoleggera utilitaria vespa"
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60 Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8
tidak ade perbedaan significan disini dibedakan oleh design aja gan cek this
yang ini keluaran tahun '46 (vespa 98)



4. Vespa 98 cc Race dan vespa 98 cc racing (circuit)
diproduksi pada tahun 1947 mungkin disini perbedaan dari seri sebelum nya yaitu adanya penambahan pada kecepatan dari motor ini dan biasa disebut corsa
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi dan almunium head
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 80km/jam - 98 cc racing : 100km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8
dari segi bentuk silahkan nilai mana yang lebih keren
vespa 98 cc race




5.Vespa 125 , vespa 125corsa "telaio in lega" , vespa 125 corsa circuit
diproduksi tahun 1948 - 1949 ini lah tahun dimana vespa meluncur kan mesin 125cc dan pada tahun ini juga produksi vespa 98 di stop oleh piagio
vespa 125


vespa 125 corsa
nah yang ini agak aneh di bentuk nya unik banged gan... sekarang saya juga dah gak pernah liat ni ... tapi ada yang lebih aneh lagi


vespa 125 corsa circuit


6.vespa monthlery
jenis ini di produksi tahun 1950 dengan model yang lebih sporty dan aerodinamis dengan kecepatan max 136 km/jam , dari segi bentuk emang agak aneh si gan dari sebelum nya




7. vespa 'siluro' dan vespa 125
pada tahun 1951 ini vespa mengeluarkan 2 produk yang berbeda segmen untuk vespa 'siluro' di keluarkan dengan design yang cukup unik sedangkan untuk vespa 125 yang di produksi lagi mirip dengan vespa keluaran tahun 1948 tetapi memiliki kelebihan lebih nyaman untuk dikendarai karena menggunakan suspensi hydraulic shock
vespa 'siluro
'


vespa 125 (1951)

iPhone OS vs Android vs Blackberry OS vs Palm OS 3

Bagian tiga dari kami review seri OS smartphone akan menutupi Palm OS.Sebelumnya kami meliputi OS iPhone / Droid OS dan OS BlackBerry . Di sini, kami juga akan memberikan saran membeli tambahan bagi orang yang mencoba untuk memutuskan mana smartphone yang terbaik untuk mereka.

palm smartphones

Kelapa sawit

Palm mungkin adalah smartphone paling mobile populer OS, dari semua yang kita telah tertutup. Namun, Palm telah mendapatkan beberapa review yang sangat tinggi di beberapa ponsel seperti Palm Pra Plus, yang telah menimbulkan persaingan antara pasar smartphone. Bahkan, Plus Palm Pra telah hyped oleh banyak untuk menjadi lebih baik daripada Droid Motorola pernah populer luar biasa.

Sejauh inovasi dan desain, Palm telah melakukan pekerjaan dengan cukup baik.Banyak pengembang dan sekarang Palm karyawan pernah karyawan dari Apple dan Google. Dengan demikian, Anda dapat mengharapkan untuk melihat yang unik, tetapi hanya sebagai sistem "mata-candyistic" operasi pada telepon Palm, bahwa Anda akan mendapatkan dengan iPhone atau Droid.

Meskipun demikian, smartphone Palm memiliki kontra mereka, seperti semua smartphone to-date. Beberapa adalah:

  • Sangat app store terbatas. Jika Anda memperoleh sebuah smartphone untuk aplikasi keren, Anda akan menemukan bahwa iPhone atau Android akan memberikan pilihan banyak lagi.
  • Kurangnya seleksi telepon. Ada banyak hanya aren'ta ponsel Palm untuk memilih dari, dan beberapa ponsel Palm tidak dekat sebaik yang lain. Misalnya, Plus Palm Pra telah meracau tentang, dimana Palm biasa Pra telah mendapat review rata-rata, di mana Pixi Palm telah menerima review yang rendah secara keseluruhan. Tidak banyak konsistensi. Namun, hanya ada satu model iPhone utama untuk memilih dari ...
  • Rata-rata hardware. Ponsel seperti HTC Droid Incredible memiliki prosesor lebih cepat dan memori lebih dari ponsel Palm saat ini.

Palm membuktikan bahwa itu memang memiliki kekuatan, terutama dengan Pra Plus Palm terbaru, yang dibundel dengan beberapa aplikasi yang unik. veteran smartphone Banyak bahkan lebih suka mobile browser Palm atas browser atau browser Android iPhone.

Palm Pixi

Jika Anda mencari untuk smartphone berikutnya, Palm mungkin menjadi pilihan yang baik untuk Anda. ponsel Palm cenderung lebih murah dibandingkan handset Android kualitas dan iPhone. Dalam kebanyakan kasus, ponsel Palm adalah sama harga atau sedikit lebih murah daripada ponsel BlackBerry.

Palm tidak menawarkan dekat sebagai banyak aplikasi sebagai pengembang smartphone lain, namun mungkin masih cukup untuk sebagian orang. Palm, seperti BlackBerry, kemungkinan akan mendorong pengembangan dan aplikasi, membuatnya menjadi pesaing utama di dunia smartphone konsumen.

Kesimpulan

Sebagaimana dinyatakan, semua sistem operasi smartphone utama memiliki saham wajar mereka pro dan kontra. Ada beberapa kemungkinan bahwa kita mungkin telah meninggalkan keluar juga. Ketika membeli ponsel pintar, direkomendasikan bahwa Anda mencoba telepon di toko sebelum membelinya, karena itu adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah itu akan menjadi telepon yang baik untuk Anda.

Juga perhatikan, penyedia nirkabel paling utama, seperti Verizon, menawarkan kebijakan pengembalian 30-hari pada semua ponsel mereka, yang berarti, Anda selalu dapat beralih ke telepon yang berbeda jika Anda tidak puas dengan pembelian Anda. Berikut adalah catatan menutup sebagian, dan tips saran singkat.

  • IPhone Dapatkan jika Anda tinggal di daerah dengan cakupan ATT baik nirkabel. Namun, perhatikan kontra dari iPhone terbaru 4 tercantum pada halaman pertama dari review kami, karena ada keluhan konsumen pasti beberapa telepon.
  • Dapatkan ponsel berbasis Android, seperti Motorola Droid X, jika Anda ingin terbaik di sekitar telepon. An-Droid benar-benar Apakah ... melakukan apa saja.
  • Dapatkan ponsel BlackBerry, seperti BlackBerry Bold, jika Anda akan menggunakan smartphone Anda untuk bisnis, banyak email dan pesan, dan menjaga kontak dengan asosiasi. Jika Anda bukan penggemar layar sentuh, BlackBerry memiliki pilihan terbaik untuk keyboard fisik.
  • Dapatkan ponsel Palm, seperti Palm Pra Plus, jika anda memiliki anggaran, tetapi menginginkan sebuah smartphone yang mampu. Meskipun aplikasi terbatas, untuk sebagian besar, telepon Palm bisa melakukan apa saja setiap smartphone lain dapat lakukan. Jika Anda seorang surfer Web berat, Palms pengalaman browsing ponsel sulit ke atas.

Minggu, 19 Desember 2010

Kisah Nyata Perjuangan Hidup 7 Anak Kecil yang Mengagumkan Dunia


Kisah perjuangan 7 anak kecil yang bener-benar telah membuatku terharu...bagaimana seorang anak memperjuangkan hak-hak nya untuk tetap bisa diterima dilingkungan masyarakat karena mengidap HIV...sungguh suatu perjuangan yang layak mendapat apresiasi...bener-bener mengharukan....baca detailnya dibawah....

1.Nkosi Johnson,1989 - 2001
lahir pada tahun 1989 di johanesburg.ia tidak pernah tahu ayahnya.Nkosi telah Mengidap HIV positif semenjak lahir,dia diadopsi oleh Gail johnson.Nkosi johnson mulai memjadi perhatian publik pada tahun 1997,ketika sebuah sekolah dasar dikota melville johannesburg menolak untuk menerimanya sebagai murid dikarenakan penyakit HIV-positif yang dia derita.kejadian tersebut menyebabkan kehebohan ditingkat tertinggi politik afrika selatan,konstitusi melarang deskriminasi atas dasar status medis.Nkosi adalah inti pembicaraan di 13 Konferensi AIDS Internasional, di mana ia mendorong korban AIDS yang akan terbuka tentang penyakit dan untuk mendapatkan perlakuan yang sama.ini adalah cuplikan kata sambutan Nkosi:

"kita semua manusia yang sama, Kami memiliki tangan, Kami memiliki kaki, Kami dapat berjalan, kami dapat berbicara, kami memiliki kebutuhan seperti orang lain,jangan takut kepada kami,karena kita semua sama"
Nelson Mandela menyebut Nkosi sebagai "ikon perjuangan untuk hidup".

Bersama dengan ibu angkat, Nkosi mendirikan sebuah tempat perlindungan HIV positif untuk ibu dan anak-anak mereka, Nkosi Haven's, di Johannesburg.Pada bulan November 2005, Gail mewakili Nkosi ketika ia menerima Hadiah Perdamaian internasional anak dari tangan Mikhail Gorbachev. Nkosi's Haven menerima US $ 100.000 hadiah uang dari Yayasan KidsRights serta patung yang telah menamai Nkosi di Nkosi Johnson's kehormatan.kehidupan nkosi adalah subjek dari buku Kami oleh Jim Woote.



2.Hector Pieterson,1964 - 1976
Hector Pieterson (1964 - 16 Juni 1976) menjadi ikon gambar pada tahun 1976 tentang pemberontakan apartheid di Afrika Selatan ketika berita foto oleh Sam Nzima tentang kematian Hector yang sedang digendong oleh temannya, telah diterbitkan di seluruh dunia. Dia dibunuh pada usia 12 tahun ketika polisi menembaki siswa yang berunjuk rasa. 16 juni berdiri sebagai simbol perlawanan terhadap kekejaman dari pemerintah apartheid. Saat ini, diketahui sebagai Hari Nasional Pemuda - sehari di Afrika Selatan yang menghormati kaum muda dan membawa perhatian terhadap kebutuhan mereka.

16 juni 2002,telah diresmikan sebuah museum Hector Pieterson di dekat tempat dia di Orlando Barat.
gambar dibawah adalah Sam Nzima 16 juni 1976 foto dari Mbuyisa Makhubo membawa Hector Pieterson, diiringi oleh Hector's saudara, Antoinette.




3.Iqbal Masih,1982 – 1995
Iqbal Masih adalah seorang anak laki-laki Pakistan umur 4 tahun yang telah dijual ke industri karpet sebagai budak dengan harga US$12. Dia disuruh bekerja selama dua belas jam perhari. Karena jam kerja yang lama dan keras,kurang makanan dan perawatan, Iqbal memiliki tubuh yang sangat kecil. Pada usia dua belas tahun, Iqbal bertubuh tak layaknya anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, dia melarikan diri dari perbudakan brutal dan kemudian bergabung dengan Front Pembebasan Buruh bond Pakistan untuk membantu menghentikan pekerja anak di seluruh dunia,iqbal meolong lebih dari 3.000 anak Pakistan lepas dari perburuhan,escape to freedom.

Dia telah dibunuh pada hari Minggu Easter 1995. Diduga oleh banyak pihak bahwa ia telah dibunuh oleh anggota "Carpet Mafia" karena ia membawa publisitas terhadap pekerja anak di industri.

Pada tahun 1994, Iqbal telah dianugerahkan Reebok Human Rights Award. Pada tahun 2000, ketika Hadiah untuk Hak-hak Anak dibentuk, dia diberikan hadiah ini sebagai salah satu laureates.



4.Thandiwe Chama,1991
thandiwe Chama adalah gadis Zambia berusia 16 tahun,dia memperoleh scooped the 2007 International Children’s menyingkirkan 28 nominasi lainnya dari seluruh dunia.hadiah yang prestasius tersebut diberikan kepada thandiwe pada hari minggu oleh pemenang hadiah nobel perdamaian betty williams and Live8 inisiator,sir bob geldof.hadiah berupa patung "the Nkosi" dan uang sebesar 100.000 Euro.

Pada tahun 1999 ketika thandiwe berusia 8 tahun,sekolahnya ditutup karena tidak ada guru,thandiwe beserta 60 anak lainnya berjalan mencari sekolah lainnya.akhirnya semua anak-anak tersebut ditampung di the Jack Cecup School.diperkuat dengan prestasinya,thandiwe selalu meneriakkan tentang hak-hak anak sekolah untuk mendapatkan pendidikan yang layak.thandiwe terus bersuara,misalnya dengan berbicara didepan gereja tentang anak-anak dan AIDS,tetapi masalah tidak selalu mudah dibahas di gereja.bersama dengan temannya dia menulis dan mengilustrasi sebuah buku yang berjudul "the chicken with AIDS" yang menceritakan tentang kisah anak-anak penderita AIDS.

"Ini sangat penting untuk mengetahui bahwa anak juga mempunyai hak. Di sekolah saya belajar tentang hak. Dan kemudian saya tahu bahwa ini adalah sesuatu yang ingin saya untuk memerangi. Karena jika anak-anak telah diberi kesempatan, mereka yakin dapat berkontribusi di dunia ini membuat tempat yang lebih baik. "- Thandiwe Chama


5.Om Prakash Gurjar,1992
Pada usia lima tahun,dia diambil dari orang tuanya dan bekerja diladang selama 3 tahun.setelah itu dia menjadi aktivis di Bachpan Bachao Andolan,dia berkampanye tentang pendidikan gratis di rajasthan.dia kemudian membantu mendirikan sebuah network yang dikenal dengan nama "child friendly villages”,tempat anak-anak yang dihormati dan hak-hak pekerja anak tidak diperbolehkan. Dia juga mengatur network yang bertujuan untuk memberikan semua anak-anak yang lahir sertifikat sebagai salah satu cara untuk membantu melindungi mereka dari eksploitasi. Dia juga bekerja untuk memastikan anak-anak diberikan akte kelahiran. Dia mengatakan registrasi tersebut merupakan langkah pertama menuju enshrining hak anak-anak, membuktikan usia mereka, dan untuk membantu melindungi mereka dari perbudakan, perdagangan, perkawinan atau dipaksa melayani anak sebagai tentara.
Dia telah dianugerahkan Internasional Anak Hadiah Perdamaian oleh mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993.



6.Samantha Smith,1972 – 1985
Samantha Reed Smith adalah siswi Amerika dari Manchester, samantha menjadi terkenal di era Perang dingin Amerika dan Uni Soviet. Pada bulan November 1982, ketika Smith berusia 10 tahun, dia menulis surat kepada pemimpin Uni Soviet Yuri Andropov,dia menanyakan mengapa hubungan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat begitu menegangkan.kemudian surat tersebut dimuat koran Soviet di Pravda. Samantha sangat senang mengetahui bahwa surat itu telah diterbitkan, Namun, dia tidak mendapatkan balasan. Dia kemudian mengirim surat ke Uni Soviet's di Duta Besar Amerika Serikat untuk menanyakan apakah ada respon dari tuan Andropov. Pada tanggal 26 April 1983, ia mendapatkan respon dari Andropov.


Smith menarik perhatian media luas di kedua negara tersebut sebagai "Goodwill Ambassador", dan menjadi dikenal sebagai "Duta Besar Amerika Serikat yang lebih muda" berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian di Jepang. Dia menulis sebuah buku dan co-bintang dalam serial televisi, sebelum kematiannya pada usia 13 tahun di Bar Harbor Airlines Penerbangan 1808 pesawat crash.


7.Anne Frank,1929 – 1945
para pembaca pasti pernah dengar tentang kehebohan diary anne frank..
Annelies Marie "Anne" Frank (12 Juni 1929 – Februari/Maret 1945) adalah seorang perempuan kaum Yahudi yang menulis sebuah buku harian ketika ia bersembunyi bersama keluarga dan empat temannya di Amsterdam semasa pendudukan Nazi di Belanda pada Perang Dunia II. Setelah bersembunyi selama dua tahun, grup mereka dikhianati dan mereka dibawa ke kamp konsentrasi yang mengakibatkan seluruhnya tewas kecuali Otto, ayah Anne. Otto kembali ke Amsterdam dan dia menemukan buku harian anaknya. Karena yakin akan uniknya catatan tersebut, Otto berusaha mempublikasikannya.

Buku harian tersebut diberikan kepada Anne pada ulang tahunnya yang ketiga belas dan mencatat rentetan peristiwa-peristiwa kehidupan Anne dari 12 Juni 1942 hingga catatan terakhir pada 1 Agustus 1944. Akhirnya buku harian itu diterjemahkan dari bahasa Belanda ke berbagai bahasa dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia. Beberapa produksi teater dan film juga mengangkat tema diari ini. Buku harian yang digambarkan sebagai karya yang dewasa dan berwawasan ini menyodorkan potret kehidupan sehari-hari yang mendalam di bawah pendudukan Nazi; melalui tulisannya, Anne Frank menjadi salah satu korban Holocaust yang paling banyak dibicarakan.



source: http://bughisy-anda.blogspot.com/2008/10/kisah-perjuangan-hidup-7-anak-yg.html

Hitler Pernah Berada Di Indonesia




jika saja ada yang rajin menyimpan klipingan artikel harian “Pikiran Rakyat” sekitar tahun 1983, tentu akan menemukan tulisan dokter Sosrohusodo mengenai pengalamannya bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman bernama Poch di pulau Sumbawa Besar pada tahun 1960. Dokter tua itu kebetulan memimpin sebuah rumah sakit besar di pulau tersebut.
Tapi bukan karena mengupas kerja dokter Poch, jika kemudian artikel itu menarik perhatian banyak orang, bahkan komentar sinis dan cacian! Namun kesimpulan akhir artikel itulah yang membuat banyak orang mengerutkan kening. Sebab dengan beraninya Sosro mengatakan bahwa dokter tua asal Jerman yang pernah berbincang-bincang dengannya, tidak lain adalah Adolf Hitler, mantan diktator Jerman yang super terkenal karena telah membawa dunia pada Perang Dunia II!

Beberapa “bukti” diajukannya, antara lain dokter Jerman tersebut cara berjalannya sudah tidak normal lagi, kaki kirinya diseret. Tangan kirinya selalu gemetar. Kumisnya dipotong persis seperti gaya aktor Charlie Chaplin, dengan kepala plontos. Kondisi itu memang menjadi ciri khas Hitler pada masa tuanya, seperti dapat dilihat sendiri pada buku-buku yang menceritakan tentang biografi Adolf Hitler (terutama saat-saat terakhir kejayaannya), atau pengakuan Sturmbannführer Heinz Linge, bekas salah seorang pembantu dekat sang Führer. Dan masih banyak “bukti” lain yang dikemukakan oleh dokter Sosro untuk mendukung dugaannya.

Keyakinan Sosro yang dibangunnya dari sejak tahun 1990-an itu hingga kini tetap tidak berubah. Bahkan ia merasa semakin kuat setelah mendapatkan bukti lain yang mendukung ‘penemuannya’. “Semakin saya ditentang, akan semakin keras saya bekerja untuk menemukan bukti-bukti lain,” kata lelaki yang lahir pada tahun 1929 di Gundih, Jawa Tengah ini ketika ditemui di kediamannya di Bandung.

Andai saja benar dr. Poch dan istrinya adalah Hitler yang tengah melakukan pelarian bersama Eva Braun, maka ketika Sosro berbincang dengannya, pemimpin Nazi itu sudah berusia 71 tahun, sebab sejarah mencatat bahwa Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889. “Dokter Poch itu amat misterius. Ia tidak memiliki ijazah kedokteran secuilpun, dan sepertinya tidak menguasai masalah medis,” kata Sosro, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang sempat bertugas di pulau Sumbawa Besar ketika masih menjadi petugas kapal rumah sakit Hope.

Sebenarnya, tumbuhnya keyakinan pada diri Sosro mengenai Hitler di pulau Sumbawa Besar bersama istrinya Eva Braun, tidaklah suatu kesengajaan. Ketika bertugas di pulau tersebut dan bertemu dengan seorang dokter tua asal Jerman, yang ada pada benak Sosro baru tahap kecurigaan saja.

Meskipun begitu, ia menyimpan beberapa catatan mengenai sejumlah “kunci” yang ternyata banyak membantu. Perhatiannya terhadap literatur tentang Hitler pun menjadi kian besar, dan setiap melihat potret tokoh tersebut, semakin yakin Sosro bahwa dialah orang tua itu, orang tua yang sama yang bertemu dengannya di sebuah pulau kecil d Indonesia!

Ketidaksengajaan itu terjadi pada tahun 1960, berarti sudah dua puluh tahun lebih ia meninggalkan pulau Sumbawa Besar.

Suatu saat, seorang keponakannya membawa majalah Zaman edisi no.15 tahun 1980. Di majalah itu terdapat artikel yang ditulis oleh Heinz Linge, bekas pembantu dekat Hitler, yang berjudul “Kisah Nyata Dari Hari-Hari Terakhir Seorang Diktator”, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Pada halaman 59, Linge mula-mula menceritakan mengenai bunuh diri Hitler dan Eva Braun, serta cara-cara membakar diri yang kurang masuk di akal. Kemudian Linge membeberkan keadaan Hitler pada waktu itu.

“Beberapa alinea dalam tulisan itu membuat jantung saya berdetak keras, seperti menyadarkan saya kembali. Sebab di situ ada ciri-ciri Hitler yang juga saya temukan pada diri si dokter tua Jerman. Apalagi setelah saya membaca buku biografi ‘Hitler’. Semuanya ada kesamaan,” ungkap ayah empat anak ini.

Heinz Linge menulis, “beberapa orang di Jerman mengetahui bahwa Führer sejak saat itu kalau berjalan maka dia menyeret kakinya, yaitu kaki kiri. Penglihatannya pun sudah mulai kurang terang serta rambutnya hampir sama sekali tidak tumbuh... kemudian, ketika perang semakin menghebat dan Jerman mulai terdesak, Hitler menderita kejang urat.”

Linge melanjutkan, “di samping itu, tangan kirinya pun mulai gemetar pada waktu kira-kira pertempuran di Stalingrad (1942-1943) yang tidak membawa keberuntungan bagi bangsa Jerman, dan ia mendapat kesukaran untuk mengatasi tangannya yang gemetar itu.” Pada akhir artikel, Linge menulis, “tetapi aku bersyukur bahwa mayat dan kuburan Hitler tidak pernah ditemukan.”

Lalu Sosro mengenang kembali beberapa dialog dia dengan “Hitler”, saat Sosro berkunjung ke rumah dr. Poch. Saat ditanya tentang pemerintahan Hitler, kata Sosro, dokter tua itu memujinya. Demikian pula dia menganggap bahwa tidak ada apa-apa di kamp Auschwitz, tempat ‘pembantaian’ orang-orang Yahudi yang terkenal karena banyak film propaganda Amerika yang menyebutkannya.

“Ketika saya tanya tentang kematian Hitler, dia menjawab bahwa dia tidak tahu sebab pada waktu itu seluruh kota Berlin dalam keadaan kacau balau, dan setiap orang berusaha untuk lari menyelamatkan diri masing-masing,” tutur Sosrohusodo.

Di sela-sela obrolan, dr. Poch mengeluh tentang tangannya yang gemetar. Kemudian Sosro memeriksa saraf ulnarisnya. Ternyata tidak ada kelainan, demikian pula tenggorokannya. Ketika itu, ia berkesimpulan bahwa kemungkinan “Hitler” hanya menderita parkisonisme saja, melihat usianya yang sudah lanjut.

Yang membuat Sosro terkejut, dugaannya bahwa sang dokter mungkin terkena trauma psikis ternyata diiyakan oleh dr. Poch! Ketika disusul dengan pertanyaan sejak kapan penyakit itu bersarang, Poch malah bertanya kepada istrinya dalam bahasa Jerman.

“Itu kan terjadi sewaktu tentara Jerman kalah perang di Moskow. Ketika itu Goebbels memberi tahu kamu, dan kamu memukul-mukul meja,” ucap istrinya seperti ditirukan oleh Sosro. Apakah yang dimaksud dengan Goebbels adalah Joseph Goebbels, Menteri Propaganda Jerman yang terkenal setia dan dekat dengan Hitler? Istrinya juga beberapa kali memanggil dr. Poch dengan sebutan “Dolf”, yang mungkin merupakan kependekan dari Adolf!

Setelah memperoleh cemoohan sana-sini sehubungan dengan artikelnya, tekad Sosrohusodo untuk menuntaskan masalah ini semakin menggebu. Ia mengaku bahwa kemudian memperoleh informasi dari pulau Sumbawa Besar bahwa Poch sudah meninggal di Surabaya. Beberapa waktu sebelum meninggal, istrinya pulang ke Jerman. Poch sendiri konon menikah lagi dengan nyonya S, wanita Sunda asal Bandung, karyawan di kantor pemerintahan di pulau Sumbawa Besar!

Untuk menemukan alamat nyonya S yang sudah kembali lagi ke Bandung, Sosro mengakui bukanlah hal yang mudah. Namun akhirnya ada juga orang yang memberitahu. Ternyata, ia tinggal di kawasan Babakan Ciamis! Semula nyonya S tidak begitu terbuka tentang persoalan ini. Namun karena terus dibujuk, sedikit demi sedikit mau juga nyonya S berterus terang.

Begitu juga dengan dokumen-dokumen tertulis peninggalan suaminya kemudian diserahkan kepada Sosrohusodo, termasuk foto saat pernikahan mereka, plus rebewes (SIM) milik dr. Poch yang ada cap jempolnya. Dari nyonya S diketahui bahwa dr. Poch meninggal tanggal 15 Januari 1970 pukul 19.30 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya akibat serangan jantung. Keesokan harinya dia dimakamkan di desa Ngagel.

Dalam salah satu dokumen tertulis, diakuinya bahwa ada yang amat menarik dan mendukung keyakinannya selama ini. Pada buku catatan ukuran saku yang sudah lusuh itu, terdapat alamat ratusan orang-orang asing yang tinggal di berbagai negara di dunia, juga coretan-coretan yang sulit dibaca. Di bagian lainnya, terdapat tulisan steno. Semuanya berbahasa Jerman. Meskipun tidak ada nama yang menunjukkan kepemilikan, tapi diyakini kalau buku itu milik suami nyonya S.

Di sampul dalam terdapat kode J.R. KepaD no.35637 dan 35638, dengan masing-masing nomor itu ditandai dengan lambang biologis laki-laki dan wanita. “Jadi kemungkinan besar, buku itu milik kedua orang tersebut, yang saya yakini sebagai Hitler dan Eva Braun,” tegasnya dengan suara yang agak parau.

Negara yang tertulis pada alamat ratusan orang itu antara lain Pakistan, Tibet, Argentina, Afrika Selatan, dan Italia. Salah satu halamannya ada tulisan yang kalau diterjemahkan berarti : Organisasi Pelarian. Tuan Oppenheim pengganti nyonya Krüger. Roma, Jl. Sardegna 79a/1. Ongkos-ongkos untuk perjalanan ke Amerika Selatan (Argentina).

Lalu, ada pula satu nama dalam buku saku tersebut yang sering disebut-sebut dalam sejarah pelarian orang-orang Nazi, yaitu Prof. Dr. Draganowitch, atau ditulis pula Draganovic. Di bawah nama Draganovic tertulis Delegation Argentina da imigration Europa – Genua val albaro 38. secara terpisah di bawahnya lagi tertera tulisan Vatikan. Di halaman lain disebutkan, Draganovic Kroasia, Roma via Tomacelli 132.

Majalah Intisari terbitan bulan Oktober 1983, ketika membahas Klaus Barbie alias Klaus Altmann bekas polisi rahasia Jerman zaman Nazi, menyebutkan alamat tentang Val Albaro. Disebutkan pula bahwa Draganovic memang memiliki hubungan dekat dengan Vatikan Roma. Profesor inilah yang membantu pelarian Klaus Barbie dari Jerman ke Argentina. Pada tahun 1983 Klaus diekstradisi dari Bolivia ke Prancis, negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadapnya pada tahun 1947.

“Masih banyak alamat dalam buku ini, yang belum seluruhnya saya ketahui relevansinya dengan gerakan Nazi. Saya juga sangat berhati-hati tentang hal ini, sebab menyangkut negara-negara lain. Saya masih harus bekerja keras menemukan semuanya. Saya yakin kalau nama-nama yang tertera dalam buku kecil ini adalah para pelarian Nazi!” tandasnya.

Mengenai tulisan steno, diakuinya kalau ia menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke dalam bahasa atau tulisan biasa. Ketika meminta bantuan ke penerbit buku steno di Jerman, diperoleh jawaban bahwa steno yang dilampirkan dalam surat itu adalah steno Jerman “kuno” sistem Gabelsberger dan sudah lebih dari 60 tahun tidak digunakan lagi sehingga sulit untuk diterjemahkan.

Tetapi penerbit berjanji akan mencarikan orang yang ahli pada steno Gabelsberger. Beberapa waktu lamanya, datang jawaban dari Jerman dengan terjemahan steno ke dalam bahasa Jerman. Sosrohusodo menterjemahkannya kembali ke dalam bahasa Indonesia. Judul catatan dalam bentuk steno itu, kurang lebih berarti “keterangan singkat tentang pengejaran perorangan oleh Sekutu dan penguasa setempat pada tahun 1946 di Salzburg”. Kota ini terdapat di Austria.

Di dalamnya berkisah tentang “kami berdua, istri saya dan saya pada tahun 1945 di Salzburg”. Tidak disebutkan siapakah ‘kami berdua’ di situ. Dua insan tersebut, kata catatan itu, dikejar-kejar antara lain oleh CIC (dinas rahasia Amerika Serikat). Pada pokoknya, menggambarkan penderitaan sepasang manusia yang dikejar-kejar oleh pihak keamanan.

Di dalamnya juga terdapat singkatan-singkatan yang ditulis oleh huruf besar, yang kalau diurut akan menunjukkan rute pelarian keduanya, yaitu B, S, G, J, B, S, R. “Cara menyingkat seperti ini merupakan kebiasaan Hitler dalam membuat catatan, seperti yang pernah saya baca dalam literatur yang lainnya,” Sosrohusodo memberikan alasan.

Dari singkatan-singkatan itu, lalu Sosro mencoba untuk mengartikannya, yang kemudian dikaitkan dengan rute pelarian. Pelarian dimulai dari B yang berarti Berlin, lalu S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Beograd), S (Sarajevo) dan R (Roma). Tentang Roma, Sosro menjelaskan bahwa itu adalah kota terakhir di Eropa yang menjadi tempat pelariannya. Setelah itu mereka keluar dari benua tersebut menuju ke suatu tempat, yang tidak lain tidak bukan adalah pulau Sumbawa Besar di Nusantara tercinta!

Ia mengutip salah satu tulisan dalam steno tadi : “Pada hari pertama di bulan Desember, kami harus pergi ke R untuk menerima suatu surat paspor, dan kemudian kami berhasil meninggalkan Eropa”. Ini, kata Sosro, sesuai dengan data pada paspor dr. Poch yang menyebutkan bahwa paspor bernomor 2624/51 diberikan di Rom (tanpa huruf akhir A)”. Di buku catatan berisi ratusan alamat itu, nama Dragonic dikaitkan dengan Roma, begitulah Sosro memberikan alasan lainnya.

Lalu mengenai Berlin dan Salzburg, diterangkannya dengan mengutip majalah Zaman edisi 14 Mei 1984. Dikatakan bahwa sejarah telah mencatat peristiwa jatuhnya pesawat yang membawa surat-surat rahasia Hitler yang jatuh di sekitar Jerman Timur pada tahun 1945. “Ini juga menunjukkan rute pelarian mereka,” katanya lagi.

Lalu bagaimana komentar nyonya S yang disebut-sebut Sosro sebagai istri kedua dr. Poch? Konon ia pernah berterus terang kepada Sosro. Suatu hari suaminya mencukur kumis mirip kumis Hitler, kemudian nyonya S mempertanyakannya, yang kemudian diiyakan bahwa dirinya adalah Hitler. “Tapi jangan bilang sama siapa-siapa,” begitu Sosro mengutip ucapan nyonya S.

Membaca dan menyimak ulasan dr. Sosrohusodo, sekilas seperti ada saling kait mengkait antara satu dengan yang lainnya. Namun masih banyak pertanyaan yang harus diajukan kepada Sosro, dengan tidak bermaksud meremehkan pendapat pribadinya berkaitan dengan Hitler, sebab mengemukakan pendapat adalah hak setiap warga negara.

Bahkan Sosrohusodo sudah membuat semacam diktat yang memaparkan pendapatnya tentang Hitler, dilengkapi dengan sejumlah foto yang didapatnya dari nyonya S. Selain itu, isinya juga mengisahkan tentang pengalaman sejak dia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia hingga bertugas di Bima, Kupang, dan Sumbawa Besar. Ia juga telah mengajukan hasil karyanya ke berbagai pihak, namun belum ada tanggapan. “Padahal tidak ada maksud apa-apa di balik kerja saya ini, hanya ingin menunjukkan bahwa Hitler mati di Indonesia,” katanya mantap.

Bukan hanya Sosro yang mempunyai teori tentang pelarian Hitler dari Jerman ke tempat lain, tapi beberapa orang di dunia ini pernah mengungkapkannya dalam media massa. Peluang untuk berteori seperti itu memang ada, sebab ketika pemimpin Nazi tersebut diduga mati bersama Eva Braun tahun 1945, tidak ditemukan bukti utama berupa jenazah!

Adalah tugas para pakar dalam bidang ini untuk mencoba mengungkap segala sesuatunya, termasuk keabsahan dokumen yang dimiliki oleh Sosrohusodo, nyonya S, atau makam di Ngagel yang disebut sebagai tempat bersemayamnya dr. Poch.

Mungkin para ahli forensik dapat menjelaskannya lewat penelitian terhadap tulang-tulang jenazahnya. Semua itu tentu berpulang pada kemauan baik semua pihak.

Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah

Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta


1. MP5(moto piagio 5) paperino
diproduksi tahun 1943
di produksi akhir perang dunia ke 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
- ban : 4.00-10



2. MP6 Prototipe
diproduksi tahun 1945
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 37.28 mph
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8



3. Vespa 98 dan vespa 98 II
diproduksi tahun 1946 dan seri kedua dikeluarin setahun setelah itu, di juluki "motoleggera utilitaria vespa"
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60 Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8
tidak ade perbedaan significan disini dibedakan oleh design aja gan cek this
yang ini keluaran tahun '46 (vespa 98)



4. Vespa 98 cc Race dan vespa 98 cc racing (circuit)
diproduksi pada tahun 1947 mungkin disini perbedaan dari seri sebelum nya yaitu adanya penambahan pada kecepatan dari motor ini dan biasa disebut corsa
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi dan almunium head
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 80km/jam - 98 cc racing : 100km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8
dari segi bentuk silahkan nilai mana yang lebih keren
vespa 98 cc race




5.Vespa 125 , vespa 125corsa "telaio in lega" , vespa 125 corsa circuit
diproduksi tahun 1948 - 1949 ini lah tahun dimana vespa meluncur kan mesin 125cc dan pada tahun ini juga produksi vespa 98 di stop oleh piagio
vespa 125


vespa 125 corsa
nah yang ini agak aneh di bentuk nya unik banged gan... sekarang saya juga dah gak pernah liat ni ... tapi ada yang lebih aneh lagi


vespa 125 corsa circuit


6.vespa monthlery
jenis ini di produksi tahun 1950 dengan model yang lebih sporty dan aerodinamis dengan kecepatan max 136 km/jam , dari segi bentuk emang agak aneh si gan dari sebelum nya




7. vespa 'siluro' dan vespa 125
pada tahun 1951 ini vespa mengeluarkan 2 produk yang berbeda segmen untuk vespa 'siluro' di keluarkan dengan design yang cukup unik sedangkan untuk vespa 125 yang di produksi lagi mirip dengan vespa keluaran tahun 1948 tetapi memiliki kelebihan lebih nyaman untuk dikendarai karena menggunakan suspensi hydraulic shock
vespa 'siluro
'


vespa 125 (1951)

iPhone OS vs Android vs Blackberry OS vs Palm OS 3


Bagian tiga dari kami review seri OS smartphone akan menutupi Palm OS.Sebelumnya kami meliputi OS iPhone / Droid OS dan OS BlackBerry . Di sini, kami juga akan memberikan saran membeli tambahan bagi orang yang mencoba untuk memutuskan mana smartphone yang terbaik untuk mereka.

palm smartphones

Kelapa sawit

Palm mungkin adalah smartphone paling mobile populer OS, dari semua yang kita telah tertutup. Namun, Palm telah mendapatkan beberapa review yang sangat tinggi di beberapa ponsel seperti Palm Pra Plus, yang telah menimbulkan persaingan antara pasar smartphone. Bahkan, Plus Palm Pra telah hyped oleh banyak untuk menjadi lebih baik daripada Droid Motorola pernah populer luar biasa.

Sejauh inovasi dan desain, Palm telah melakukan pekerjaan dengan cukup baik.Banyak pengembang dan sekarang Palm karyawan pernah karyawan dari Apple dan Google. Dengan demikian, Anda dapat mengharapkan untuk melihat yang unik, tetapi hanya sebagai sistem "mata-candyistic" operasi pada telepon Palm, bahwa Anda akan mendapatkan dengan iPhone atau Droid.

Meskipun demikian, smartphone Palm memiliki kontra mereka, seperti semua smartphone to-date. Beberapa adalah:

  • Sangat app store terbatas. Jika Anda memperoleh sebuah smartphone untuk aplikasi keren, Anda akan menemukan bahwa iPhone atau Android akan memberikan pilihan banyak lagi.
  • Kurangnya seleksi telepon. Ada banyak hanya aren'ta ponsel Palm untuk memilih dari, dan beberapa ponsel Palm tidak dekat sebaik yang lain. Misalnya, Plus Palm Pra telah meracau tentang, dimana Palm biasa Pra telah mendapat review rata-rata, di mana Pixi Palm telah menerima review yang rendah secara keseluruhan. Tidak banyak konsistensi. Namun, hanya ada satu model iPhone utama untuk memilih dari ...
  • Rata-rata hardware. Ponsel seperti HTC Droid Incredible memiliki prosesor lebih cepat dan memori lebih dari ponsel Palm saat ini.

Palm membuktikan bahwa itu memang memiliki kekuatan, terutama dengan Pra Plus Palm terbaru, yang dibundel dengan beberapa aplikasi yang unik. veteran smartphone Banyak bahkan lebih suka mobile browser Palm atas browser atau browser Android iPhone.

Palm Pixi

Jika Anda mencari untuk smartphone berikutnya, Palm mungkin menjadi pilihan yang baik untuk Anda. ponsel Palm cenderung lebih murah dibandingkan handset Android kualitas dan iPhone. Dalam kebanyakan kasus, ponsel Palm adalah sama harga atau sedikit lebih murah daripada ponsel BlackBerry.

Palm tidak menawarkan dekat sebagai banyak aplikasi sebagai pengembang smartphone lain, namun mungkin masih cukup untuk sebagian orang. Palm, seperti BlackBerry, kemungkinan akan mendorong pengembangan dan aplikasi, membuatnya menjadi pesaing utama di dunia smartphone konsumen.

Kesimpulan

Sebagaimana dinyatakan, semua sistem operasi smartphone utama memiliki saham wajar mereka pro dan kontra. Ada beberapa kemungkinan bahwa kita mungkin telah meninggalkan keluar juga. Ketika membeli ponsel pintar, direkomendasikan bahwa Anda mencoba telepon di toko sebelum membelinya, karena itu adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah itu akan menjadi telepon yang baik untuk Anda.

Juga perhatikan, penyedia nirkabel paling utama, seperti Verizon, menawarkan kebijakan pengembalian 30-hari pada semua ponsel mereka, yang berarti, Anda selalu dapat beralih ke telepon yang berbeda jika Anda tidak puas dengan pembelian Anda. Berikut adalah catatan menutup sebagian, dan tips saran singkat.

  • IPhone Dapatkan jika Anda tinggal di daerah dengan cakupan ATT baik nirkabel. Namun, perhatikan kontra dari iPhone terbaru 4 tercantum pada halaman pertama dari review kami, karena ada keluhan konsumen pasti beberapa telepon.
  • Dapatkan ponsel berbasis Android, seperti Motorola Droid X, jika Anda ingin terbaik di sekitar telepon. An-Droid benar-benar Apakah ... melakukan apa saja.
  • Dapatkan ponsel BlackBerry, seperti BlackBerry Bold, jika Anda akan menggunakan smartphone Anda untuk bisnis, banyak email dan pesan, dan menjaga kontak dengan asosiasi. Jika Anda bukan penggemar layar sentuh, BlackBerry memiliki pilihan terbaik untuk keyboard fisik.
  • Dapatkan ponsel Palm, seperti Palm Pra Plus, jika anda memiliki anggaran, tetapi menginginkan sebuah smartphone yang mampu. Meskipun aplikasi terbatas, untuk sebagian besar, telepon Palm bisa melakukan apa saja setiap smartphone lain dapat lakukan. Jika Anda seorang surfer Web berat, Palms pengalaman browsing ponsel sulit ke atas.
 

Arrie`s blog © 2008. Design By: SkinCorner